Pages

Rabu, 17 Desember 2014

Splash EX, Aplikasi Video Player Paling Greget

 Ada beberapa faktor yang mendukung kenikmatan ketika menonton film seperti TV LED yang lebar dengan sound system yang mempuni, tempat duduk yang nyaman beserta secangkir kopi ditemani gorengan, dan faktor dari dalam yaitu video player.

Splash EX dengan fitur playback option
Jadi faktor pendukung menonton film yang akan saya tulis kali ini adalah factor internalnya, yaitu video player. Kita tentu mengenal beberpa video player yang biasa kita gunakan seperti GOM, VLC, MCP atau video player bawaan windows WMP dkk. Dari sekian banyak video player ada satu video player yang menjadi paforit saya yaitu “SPLASH EX”. Splash Ex merupakan aplikasi pemutar video dengan kualitas HD dengan gambar yang jernih. Dilengkapi beberap fitur pendukung seperti playback option yang dapat digunakan untuk meramu visual video secara manual sesuai yang kita inginkan, merubah warna subtitle menjadi lebih beragam. Dan beberapa fitur keren lainnya.

Berikut screenshoot yang saya ambil dari beberpa film dan membandingkn video player Splash Ex dengan VLC.

1. Dari film anime/animasi

Wolf Children Ame and Yuki (2012)


2. Dari film dengan nuansa hitam putih

Letters from Iwo Jima (2006)



3. Dari film dengan efek CGI

Guardians of The Galaxy(2014)

Bagaimana?  tertarik untuk mengganti video player lama kamu dengan Splash EX. Download segera apalagi jika kamu seorang pencinta film. Bdw saya gak menyediakan link donwloadnya, jika berminat download di torrent aja, baca posting sebelumnya...

trimakasih dan selamat memanjakan mata @_@        









Sabtu, 15 November 2014

Film-film Sederhana Dengan Tema Coming of Age

Ada cita rasa tersendiri ketika menonton film sederhana dengan tokoh utama anak-anak dan remaja labil. Sedikit mengingatkan tentang masa-masa kecil dulu, konflik dengan sahabat, keluarga, awal mengenal cinta dan monyet(nya elu) seakan tidak habis diangkat menjadi sebuah cerita yang asik dinikmati. Tidak mewah, tidak dipenuhi dialog filosophi dan metafora, tapi mampu menyampikan pesan tanpa kesan menggurui. Berikut beberapa film menarik yang bisa kalian coba…

1.       The Way, Way Back (2013)
Saya sempat mengacuhkan beberapa film indie yang berlalu lalang di ganool. Kualitas secukupnya dengn budget sedikit, apa menariknya? Hingga  ada sebuah pepatah di blog yang pernah saya baca: “kamu gak mungkin bilang bakso lebih enak daripada soto, sementara kamu belum makan soto”, dan saya mulai mencicipi seperti apa itu film indie.

 Duncan(Liam James) seorang remaja introvert umur 14 tahun belibur di sebuah rumah pantai bersama ibu, pacar ibunya beserta anaknya perempuannya. Tapi dia tidak meraskan kenyamanan dalam keluarga barunya tersebut, terlebih pacar ibuny(Steve Carel) yang selalu memandang  Duncan sebelah mata bahkan member nilai 3 dari 10. Ditengah situasi yang membosankn tersebut Duncan berkenalan dengan seorang pria yang berkerja di sebuah water park “Water Wiz”. Disana dia mendapatkan kenyamanan, kenyamanan yang tidak dia dapatkan di keluarga barunya.

Lebih fokus ke drama tentang bagiaman Duncan remaja 14 tahun memandang masalah di keluarga kecilnya, dibumbui  kisah cinta dan komedi, tidak ada adegan terbuang pecuma. Ow ya, soundtrack filmya bagus-bagus.

2.       Son of Rambow (2007)
Menonton film ini mengingatkan saya ketika zaman bocah mempunya dua orang teman dengan kpribadian mirip dan Ibu saya melarang berteman dengan salah satunya hanya karena mempunyai latar belakang berbeda
Bersetting di tahun 80,pada sebuah sekolah di Inggris. Seorang siswa baik-baik, polos yang punya imajinasi tinggi  dan jago menggambar ilustrasi benama Will Proudfoot(Bill Milner). Dia harus terlibat maslah dengan siswa nakal yang suka merekam film di bioskop yaitu Lee Carter (Will Poulter) karena tanpa sengaja memecahkan aquarium kaca di sekolah mereka. Hal tersebutlah yang membuat hubungan mereka kian dekat. Dirumah Lee, Will tanpa sengaja menonton film Rambow(ceritanya Will mengikuti jemaat yang melarang pengikutnya nonton tv). Karena terinspirasi setelah menonton film Rambow, Lee mendapatkan ide membuat film dengan judul “Son of Rambow” untuk diikut sertakan dalam lomba dengan naskah dan ilustrasi dari Will.


Problem klasik tentang pertemanan dapat kita temukan disini, ikatan sebuah keluarga yang kadang menjerat kreatifitas, menjauhkan yang seharusnya dekat hingga kita sadari apa yang kita miliki sekarang untuk kita jaga. Komedi yang pas, tidak ada materi romance, namun dengan menontn Son of Rambow membuat kita lebih menghargai hubungan keluarga dan pertemanan.


3.       Moorise Kingdom (2012)
Pagi itu si sebuah perkemahan pramuka yang dipimpin oleh Scout Master Ward (Edwar Norton) digemparkan dengan kaburnya serang anak pramuka Sam Shakusky(Jared Gilman). Dilain tempat keluarga Bishop mengalami hal yang sama, anak perempuan mereka Suzy Bishop (Kara Hayward) melarikan diri dari rumah. Acara kabur-kaburan yang  dilakukan 2 bocah labil 12 tahun ini Sam dan Suzy ternyata telah direncanakan 1 tahun yang lalu dan sukses membuat gempar seisi pulau.


Terdengar konyol memang ketika 2 orang mahluk akhil baligh ini kabur demi cinta. Diceritakn secara mnyenangkan dengan beberpa sentuhan komedi namun tidak lepas dari tema awal yang kalau difikir secara logika sangat aneh.  Konflik cinta dan keluarga yang mereka hadapi menentukan kamu berada di pihak siapa, orang dewasa? atau anak-anak?


4.       Ender’s Game (2013)
Akhir-akhir ini kita banyak menyaksikan beberapa film yang diadaptasi dari sebuah novel, terutama yang bertema young adult, begitupula dengan Enders Game. Bersetting di masa depan dan diluar angkasa pada saat itu bumi diserang pasukan alien bernama Formic, untungnya bumi berhasil diselamtkan. 50 tahun kemudian untuk berjaga-jaga agar kejadian balasan tidak terulang armada internasional menghimpun para anak-anak pintar di seluruh dunia (soalnya anak-anak mempunyai motorik dan intuisi yang lebih bagus dibandingkan orang dewasa) untuk ditempa  di camp pelatihan komandan luar angkasa hingga mereka siap melawan para alien. Ender Wiggin (Asa Butterfield) salah satu siswa terpilih yang nantinya akan menjadi komandan pasukan melawan para Formic.


Karakter Ender menjadi sorotan utama di film ini, bagaimana cara dia melewati ujian untuk menjadi seorang komandan/pemimpin. Tak ada kisah romantis maupun komedi, namun Ender’s Game menyajikan banyak nilai-nilai kepemimpinan yang patut kita contoh. Kekurangnannya sih, ya seperti film adaptasi novel lainnya(baca: pendalaman karakter) namun dapat tertutupi dengan efek CGI yang waahhh.  Saya gak suka baca novel, namun jika disuruh baca saya pilih Ender’s Game.



5.       Flipped (2010)
Saya rasa sebagian dari kita pernah merasakan “flipped”, yaitu perasaan terbalik kamu gak suka sama dia tapi di suka sama kamu. Beberapa waktu kemudian sekenario itu terbalik menjadi kamu suka sama dia tapi dia udah nggak. Yup, tema sederhana yang coba dituangkan melalui film yang bersetting tahun 1957. Bryce Loski (Callan McAuliffe) baru saja pindah rumah bersama keluarganya ketika baru memasuki kelas 2 SD. Dia bertetangga dengan keluarga Beker tepat di depan rumahnya.  Keluarga Beker mempunyai seoranng putrid, Juli Baker (Madeline Carrol) yang jatuh cinta pada Bryce sejak pandangan pertama dan mulai “mengejar” Bryce dari SD hingga SMP. Ceritnaypun mulai berkembang ketika mereka SMP.

Meskipun film ini bertema cinta monyet, namun tidak sepenuhnya berfokus pada adegan cinta-cintaan yang membosankan. Ada drama keluarganya antara keluarga Bryce yang mapan dengan keluarga Juli yang sederhana. Yang membuat Filpped unik(satusatunya) yaitu alur dan sudut pandang ceritanya yang diawali dengan sudut pandan Bryce dilanjtukan sudut pandan Juli, jadi jangan aneh ketika menonton film ini kalian menyaksikan ada adegan yang diulang. Pada akhirnya Flipped tentang menilai/menyukai seseorang itu tidak seperti menikmati rumput dalam lukisan landscape tapi harus menikmati semua elemen lukisan itu.  Sederhana, lucu,klasik, menarik, unik.



Segitu aja deh dulu, tunggu part 2-nya.
setiap orang memang punya genre berbeda-beda, tapi jangan ragu mencoba genre yang lain.

Rabu, 03 September 2014

Kesulitan Download Film-film jadul? Coba Cara ini

Ketika awal mula saya mulai suka nonton dan download film, ada beberapa kesulitan yang saya dapatkan. Khususnya ketika ingin mendownload film jadul(aplikasi, album music, game dll juga sih) yang link downloadnya sudah jarang kita temukan ketika searching di google, atau di ganool. Sekalinya ketemu link downloadnya ternyata udah berumur 4 tahun dan gak pernha di update -_-. Kadang link downloadnya aktif tapi server downloadnya lama bangke. Hmmm sebenarnya beberapa film jadul ada di indowebster, namun kurang lengkap, selain itu download di indowebster tidak bisa kencang jika menggunakan ssh yang biasa saya gunakan dan minim rivew dari orang yang sudah download.

Namun ada satu cara praktis, gampang, lebih gamapang dari cebokin kucing. Dan akan saya bagikan berikut ini… cekidot.

 1. Buka web browser kamu, bdw saya pake opera karena praktis dan gak menguras banyak kerja RAM. Buka website torrents, jika belum tahu lanjut baca no 2.
 2.  Ketik “kat.ph” atau “kickass.to”(tanpa tanda petik) pada address bar. Ada banyak website torrents tapi saya biasa pake kickass.

1.      3. Ketik salah satu film yang ingin kamu download. Saya beri contoh film “The shawshank Redemtion” film tahun 94 yang link downloadnya sudah sangat jarang dan klik search.

    gambar 1

    4. Maka akan muncul beberapa file yang merujuk ke film The shawshank Redemtion dengan kualitas video (cam, dvd, hdrip, webdl, blueray 720, blueray 1080), jenis file berbeda(movie, anime, music, books, xxxIYKWIM), dan kulitas file (kapasitas, jumlah file, umur, seed, lench).

    5.Klik kanan pada magnet tool(yang gambar ladam/sepatu kuda)  Kemudian klik copy link address

    5
    gambar 2
            6. Ketik zbigz.com pada address bar, dan paste link address tadi pada textbox di halaman zbigz dan klik go.

    gambar 3

    1      7.  Akan ada 2 pilihan paket, free(hanya bisa download file kurang dari 1 giga dengan kecepatan 150 kbps di IDM) atau premium(gak perlu dijelasin -_- )

    1   8.  Karena jumlah filenya kurang dari 1 giga(rata2 film kualitas blueray720 emang kurang 1 giga) dan saya gak punya kepeng, jadi klik free aja.

    1   9. File film tadi akan di ekstrak kulit manggis.  Kecepatan ekstrak tergantung pada jumlah seed dan lench, lihat gambar 2.


    gambar 4


       10. Jika telah di ekstrak 100% klik zip dan film siap untuk di download.

    gambar 5
    uudah gitu doang...

    gambar 6

              Note:

    ·         Jadi ini tempat downlad film? Bukan, tapi tempat download berbagai macam file mulai dari film, aplikasi, anime bahkan sampai mp3.
    ·         Jika ingin mendownload film, pilih dari user “YIFY”, game dari user “skidrow/reloaded”.
    ·         Sempatkan baca komentar orang-orang yang sudah mendownloadnya sebelum eksekusi.
    ·         Jika dalam 1 file zip terdapat banyak file dan kamu hanya ingin mendwnload 1 file saja klik file in dan downlad file yang kamu inginkan, lihat gambar 5.
    ·         Apakah file torrents nya selalu update? Iya, IDM misalnya.
    ·         Apakah film jadul dan baru Indonesia ada? Sangat jarang. Jikpun ada seed-nya dikit
    ·         Jika kamu cari album music tapi gak ada coba cek di mp3boo.com lebih lengkap.
    ·         IYKWIM ada? Tobat kau nak.
    ·         Dan jangan lupa beli akun zbigz premium kalo kamu punya uang.


    Sabtu, 09 Agustus 2014

    5 Centimeters per Second

    Apa yang ada dipikiran anda ketika mendengar kata jepang? Anime, samurai, dan teknologi, hmm  itu tiga kata yang terlintas dipikiran saya ketika mendengar kata jepang. Anime yang pertama bukan berarti saya penggemar anime, ya meskipun waktu kecil di hari minggu pagi waktu saya dihabiskan menonton anime(dulu manggilnya kartun) paforit di layar kaca. Sedangkan sekarang saya hanya mengikuti anime Naruto saja, saya bahkan tidak tahu mau harus move on kemana ketika Naruto tamat nanti. Dulu saya beranggapan bahwa anime adalah dunia anak-anak yang menyenangkan penuh pesan moral, nilai persahabatan yang kuat dan pantang menyerah menggapai cita-cita. Tapi semua berubah ketika negara api menyerang saya tahu istilah Hentai *IYKWIM, dan memaksa saya merubah definisi anime tadi. -_-




    Ketika jalan-jalan ke kaskus, ada thread yang menarik tentang film anime 5 Centimeters Per Second yang katanya mempunyai cinematography yang memukau hingga tiap scennya bisa kamu jadikan wallpaper. Cinematography adalah alasan saya ingin menonton film ini tanpa memperdulikan cerita yang “katanya” mengharu biru memaksa bendungan  air mata kamu jebol sampe tumpeh tumpeh. 

    Tohno Takaki seorang siswa SD pindahan ke Tokyo, setahun berselang Shinohara Akari siswi pindahan di kelas yang sama dengan Tohno Takaki. Karena masih kecil dan sakit-sakitan mereka lebih suka menghabiskan waktu bermain di perpusatakaan daripada tempat bermain, hal itulah yang membuat hubungan mereka menjadi dekat. Setelah lulus SD mereka berkeinginan untuk masuk SMP yang sama, namun harapan kandas ketika orang tua Akari harus pindah kerja ke Tochigi dan sekolah di SMP yang berbeda. Meski begitu mereka tetap saling berkomunikasi lewat surat(belom ada hp gan, palagi pesbuk) hingga Takaki harus pindah sekolah dari Tokyo ke Kagoshima membuat jarak mereka kian jauh.

    Kisah persahabatan masa kecil dan mulai tumbuh benih-benih cinta ketika dewasa merupakan tema yang terlalu sering kita saksikan di banyak film internasional maupun Indonesia. Tidak sedikit film dengan tema tadi berakhir di tempat sampah (baca: busuk). Premis yang sudah terlalu mainstream tampak segar ketika dipadukan dengan beberapa elemen yang membuat film 5 Centimeters per Second masuk ke jajaran film drama romantic yang musti ditonton. Dengan durasi  1 jam, 5 Centimeters Per Second dibagi dalam 3 chapter. Chapter 1 : The Chosen  Cherry Blossom menceritakan reuni Takaki dengan Akari setelah sekaian lama berpisah. Chapter 2 : Cosmonaut tentang kehidupan SMA Takaki setelah pindah dari Tokyo, ceritanya mengambil sudut pandang  orang pertama yaitu Kanae Sumida seorang gadis yang menaruh hati pada Takaki. Terakhir Chapter 3 menceritakan tentang kehidupan Takaki dan Akari ketika mereka dewasa.


    Arti 5 Centimeters Per Second merupakan kecepatan kelopak bunga sakura yang gugur, metafora dari jarak(centemeter) dan waktu (second) yang memisah mereka, dialah yang menjadi tokoh antagonisnya. Menikmati 5 Centimeters Pers Second seperti menikmati hujan turun di pagi hari (bukan kehujanan, bedakan) begitu tenang, meskipun alurnya berjalan cepat namun tetap mampu menusuk emosi penonton. Dan jangan lupakan cinematographynya yang indah dan memukau, inilah salah satu elemen yang membuat film ini melekat diingatan penonton. Selama hidup saya menonton film anime maupun yang series, cinematography film inilah yang paling keren(jika ada yang lebih keren kasi tau ya). benar-benar mampu memaksmalkan elemen cinematography dan cerita yang klise menjadi sebuah karya unforgettable. Jangan lupakan ost endingnya "one more time, one more chance" yang menambah kekuatan 5 Centimeters per Second.



    Berbicara sedikit tentang film jepang, menonton sebuah film adalah salah satu cara kita mengenal kubudayaan, gaya hidup, maupun sejarah negara lain. Begitu juga dengan film-film jepang, sedikit banyak saya mengetahui berbagai hal tentang jepang. hal inilah yang membuat saya memasukkan jepang ke daftar Negara yang saya nantikan film-filmnya setelah Holywoodnya Amerika. Namun ada satu kendala yang sangat mengganjal, yaitu subtitle Indonesia yang susah bangke didapat. 

    Saya selalu bertanya mengapa Jepang tak segencar dan seambisius Hollywood dalam memproduksi film?? Padahal jepang mempunyai banyak bahan untuk diangkat menjadi sebuah film, tentang sejarah, mitos, legenda, dan jangan lupakan imajinasi tingkat tinggi melalui komik dan anime. Selain itu untuk proses editing teknologi jepang tak kalah hebat dengan Amerika. Tapi kenapa kok rasanya industry perfilmannya kayak jalan ditempat, apa memang mereka sudah tidak tertarik, promosinya kurang atau mungkin saya yang tidak tahu. 

    Kita tentu mengenal beberapa film life in action semacam rurouni kenshin, death note, black butler. Film-film tersebut diproduksi oleh Hollywood, termasuk juga film 47 rounin yang terinspirasi dari legenda 47 rounin yang diceritakan turun temurun namun naskahnya diubah dan menyelipkan tokoh Kai seorang anak keturunan Inggris Jepang, tidak begitu sukses namun tak separah Dragon Ball. Apa ini semua karna jepang lebih memilih fokus dengan industry film JAV(Japan Astagfirulloh Video)*IYKWIM dengan keuntungan lebih menggiurkan  yang harga perkeping DVD mencapai Rp300.000-Rp400.000, bandingkan dengan harga DVD original film Box Office. Singkatnya keuntungan JAV lebih tinggi dengan produksi rendah daripada buat film dengan produksi tinggi tapi keuntungan rendah. Hmmm entahlah…..

    Minggu, 06 Juli 2014

    CHRONICLE

    Enatah sejak kapan saya mulai suka menikmati nonton film, dan entah berapa film yang sudah saya tonton. Puncaknya ketika  saya dibelikan laptop dan sebuah modem 7.2 Mbps, Thank you mon :*, ditambah ketika saya mulai mengetahui istilah gretonger yang aplikasinya bertebaran di internet. Saya mulai aktif browsing  film di ganool, comot file torrent, blusukan di IMDB dan hampir semuanya file bajakan berdesakan di hardisk . but come on… sipa sih orang di Indonesia Nusantara ini yang semua isi komputer laptopnya legal, hahhh???. Tapi saya punya keinginan sederhana, suatu saat saya akan melangkahkan kaki ke sebuah gedung, orang-orang menyebutnya gedung  bioskop itung2 sebagai apresiasi kepada  para sineas yang filmnya saya download(daerah ane ngak ada bioskop). Kalau bisa filmnya om Steven Spilberg, atau Christopher Nollan, atau mungkin sang ahli ledakan Michael Bay.


    Untuk kali ini saya membahas film yang saya tonton beberapa waktu yang lalu yang saya dapatkanketika keisengan saya blusukan di IMDB. Satu-satunya hal yang membuat saya tertarik ketika melihat ratingnya 7.1 yang mencapai menandakan bahwa Chronicle merupakan film yang berkualitas(meskipun selera orang berbeda-beda).  Eksekusi(baca:download) dan mulai menonton tentu saja tanpa ekspektasi yang tinggi.

    Andrew Detmer (Dane DeHaan) seorang remaja antisocial  mempunyai kehidupan yang  kacau, ayah pemarah yang suka mabuk-mabukan, ibunya yang sakit parah hanya bisa berbaring di kamar dan Andrew sering menjadi korban bullying di sekolahnya.  Sepeupu Andrew,  Matt Garety (Alex Russell) teman terdekat Andrew mempunyai kehidupan yang lebih baik daripada Andrew. Matt  sering berangkat bersama kesekolah bersama Andrew, itupun dilakukan karena mereka masih berhubungan keluarga. Pada sebuah perayaan pesta      Matt dan Steve (Michael B.Jordan) calon ketua OSIS menemukan sebuah lubang aneh dan mengajak Andrew untuk mendokumentasikan penemuan mereka itu dengan kamera yang selalu dibawa Andrew dari awal cerita. Lubang itu memancarkan suara aneh yang membuat mereka semakin penasaran ingin masuk. Di dalamnya mereka menemukan subuah kristal yang memancarkan energy memberi mereka kekuatan telekinesis(mampu menggerakan benda dengan fikiran).

    Tiga orang remaja mempunyai kekuatan telekinesis membuat penonton beranggapan bahwa ini film super hero young adult. Hmmm bisa juga disebut demikian, namun dalam 84 menit tidak ada tokoh super villain dengan kekuatan mengerikan mengacak-ngacak kota yang disajikan. Konflik yang mulai berkembang justru ada dalam diri para tokohnya, mengingat mereka masih remaja dalam proses pencarian jati diri. Andrew dengan ayahnya yang kasar dan suka mabuk, Steve dengan orang tuanya yang sering bertengakar namun kehidupan sosialnya lebih baik, sedangkan Matt yang becita-cita ingin jadi polisi tidak mempunyai maslah berarti. Diawali alur yang lambat tentang keseharian Andrew, kemudian kehidupan tiga remaja setelah mereka mempunyai kekuatan telekinesis dan terakhir  timbulnya konflik yang terjalin mengalir secara konsisten hingga klimaks dengan tingkat ketegangan yang lebih tinggi. Tidak banyak tokoh yang terlibat, namun semua jajaran aktingnya mampu tampil dengan baik. Chamistri antar ketiga tokohnya terbilang bagus yang membuat film ini terasa sangat dekat dengan penonton.


    Melihat Dane DeHaan saya jadi teringat dengan Leonardi Dicaprio muda di film Basketball Diary, ya meskipun Dane DeHaan jadi loser di Chronicle. Mereka mempunyai kharisma ketika memerankan tokoh dalam filmnya. Benar saja, Marc Webb memilih Dane DeHaan memerankan Green Goblin di project film The Amazing Spiderman 2.

    Lantas apa yang menjadi nilai plus Chronicle? Tentu saja pada tenik pengambilan gambarnya, found footage atau mockumentary. Yaitu film fiksi yang dibuat seperti film dokumnter, potongan-potongan adegannya diambil dari kamera yang selalu dibawa Andrew, kamera Casey(Ashley Hinshaw) pacar Matt, handycam, cellphone bahkan kamren CCTV. Penonton seperti diajak berpetualang dan ikut merasakn momen-momen menegangkan, keseruan, keisengan, dan kejahilan dari tiga orang baru mempunyai kekuatan telekinesis. Menikmati film dengan konsep mockumentari memang sedkit mengganggu terutama dengan kameranya yang bergerak membuat mata harus ekstra keras menkmati tiap adegannya tapi tidak dengan Chronicle. Dari semua film dengan tema mockumentary yang pernah saya tonotn(tidak banyak sih) Chroniclelah yang paling enjoy dinikmati, tidak separah End Of Watch.

    Bagi yang terbiasa menikmati film  Box Office super hero dan belum pernah menonton film mockumentary, Chronicle tampak seperti film amatir dengan porsi cerita yang minim, seperti dari mana aslanya Kristal yang membuat tiga orang remaja mempunyai kekuatan telekinesis. Tapi itu bukan menjadi sesuatu beban yang membuat Chronicle berkurang daya tariknya. Karena kita kembali ke konsep awal dengan teknik mockumentary mengambil sudut pandang kamera tadi, mampu menggiring penonton merasakan pertualangan tiga tokohnya dan meraskan emosi mereka seolah penonton ikut terlibat di dalam film seperti ketika mereka belajar terbang, memorable banget. Saya yang awalnya skeptis dengan format film mockumnetary, kini semakin penasaran ingin menikmati film dengan format serupa.

    Josh Trank adalah orang dibalik kesuksesan Chronicle dengan buject rendah mendatangkan untung yang berlipat ganda(kalo ngak salah 15x lipat) menjadikan Chronicle sebagai salah satu film yang wajib ditonton. Tidak seperti film superhero dengan alur itu itu saja, manusia biasa>punya kekuatan>muculnya musuh>menyelamatkan dunia>end. Chronicle mengenai apa yang terjadi jika tiga orang remaja dengan watak berbeda mempunyai kekuatan telekinesis dengan eksekusi cerita yang tampak real.